Awal Mahasurya dan SAT808
1. Umum
Pertahanan dan keamanan
Nasional adalah sala satu fungsi utama Pemerintahan Negara sebagaimana yang
ditegaskan dalam pembukaan UUd 1945, yang berbunyi antara lain :
“ Kemudian
dari pada itu membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia, yang
melindungi segenap Bangsa dan seluruh tanah tumpah Indonesia………….”
Tujuan pertahanan dan
keamanan Nasional adalah tercapainya dan terpeliharanya keamanan perjuangan
bangsa dan Negara Indonesia dalam mencapai tujuan Nasional
Jadi berdasarkan kenyataan
tersebut diatas, maka jelaslah bahwa tanggung jawab dan kewajiban terhadap
Hankamnas bukan semata tanggung jawab dan kewajiban Departemen Hankam atu TNI,
tetapi merupakan tangguang jawab dan kewajiban setiap Warga Negara Indonesia
yang dilandasi dengan doktrin Pertahanan dan keamanan Rakyat semesta atau yang
dikenal dengan doktrin” Tri Dharma Eka Karya “ melalui Tap MPR No. IV Tahun
1999 yang menegaskan bahwa menurut Doktrin tersebut, keselamatan bangsa dan
Negara ditentukan oleh factor rakyat yakni rakyat yang patriotic, militant,
terlatih dan tersusun dengan baik dan rapi.
Kwalitas rakyat terlatih
dalam arti mental / jiwa serta keterampilan ditentukan oleh kwalitas inti
kekuatan Hankamnas yakni TNI sebagai kekuatan pokok Didalam program Hankamnas
yang menyeluruh khususnya untuk lingkungan Perguruan Tinggi atau berkaitan
dengan Perguruan Tinggi,. Program Hankamnas mencakup :
-
Program Pendidikan Kewiraan
-
Program Pendidikan Perwira Karier
-
Program Pendidikan dan Pembinaan Rakyat terlatih (Menwa)
II Tinjauan kembali peranan Resimen Mahasiswa di dalam Hankam
Setelah bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia
khususnya Mahasiswa pelajar Indonesia meneruskan perjuangan usaha membela dan
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia yang secara physic
memnyusun dan membentuk badan – badan perjuangan / perlawanan bersenjata di
daerah – daerah dimana mereka berada dalam suatu organisasi antara lain TRIK,
TP, TGP maupun CM yang dikemudian hari banyak diantara mereka yang menjadi
unsur pimpinan dalam TNI.
Disamping adanya organisasi –
organisai tersebut diatas , maka peranan dan partisipasinya dapat dilihat dari
gambaran tentang pedoman kerja untuk Pemerintah Meliter yang dikeluarkan oleh
MBAD tahun 1949 , khususnya dibidang sub pendidikan yang inti isinya berbunyi :
“Bila didaerah ODM (Order District
Melitair) terdapat mahasiswa / pelajar maka dapat diatur pembagian tugas /
pekerjaan untuk mereka melalui Perwira Mobilisasi ……….. “
Setelah pemulihan kedaulatan Republik
Indonesia tanggal 27 Desember 1949, akibat bom waktu baik dalam arti keamanan
maupun politis yang ditinggalkan oleh Belanda ataupun pengaruh – pengaruh dari
luar negeri dalam bentuk timbulnya pemberontakan – pemberontakan DI/TII , RSM,
PRRI, PEMESTA disamping itu kita menghadapi perjuangan TRIKORA dan DWIKORA .
kesemua itu menuntut kepada bangsa Indonesia untik lebih meningkatkan
Kewaspadaan dan ketahanan Nasional. Menghadapi situasi yang demikian
secara formal mahasiswa Indonesia termasuk dalam gejolak situasi, tetapi dalam
artimateriil semangat juang mahasiswa yang telah diwariskan dari perjuangan
masa lalu dan telah menjadi watak serta kpribadian mahasiswa Indonesia akan
timbul kembali.
Pada mulanya hal ini bersifat perorangan
sebagai warga Negara dalam kegiatan OKD / OPR yang berpartisipasi membantu TNI
dalam menumpas gangguan – gangguan keamanan dalam negeri.
Menyadari akan kondisi perjuangan
mahasiswa Indonesia yang demikian itu maka dalam rangka peningkatan kewaspadaan
dan pembinaan kesatuan Nasional, Pemerintah melalui Keputusan Bersama Wakil
Mentri Pertama Urusan HANKAM dan Mentri PTIP No. M / A 19 / 1963, memasukkan
pelajaran mengenai pertahanan Negara pada semua Perguruan Tinggi di tingkat
Doktoral
Kemudian sebagai kelanjutan
kelengkapan keputusan tersebut diatas sehubungan dengan adanya UU No . 14 Tahun
1962 , maka dalam rangka persiapan Pertahanan Rakyat dan Pelalsanan wajib latih
khususnya, melalui keputusan bersama WAPA HANKAM dan Menteri PTIP No . M / A
/20 /1963 , maka dalam perguruan tinggi diberikan latihan pertahanan Negara
kepada mahasiswa mulai tingkat persiapan sampai dengan tingkat sarjana muda
atau yang sederajat dengan itu, dengan dibentuk Resimen Mahasiswa / RINWA yang
seluruh terdiri dari mahasiswa dan terbagi atas kompi – kompi mahasiswa.
Pembentukan Rinwa di Perguruan Tinggi
tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan , hal ini disebabkan oleh kondisi
dan gejolak kehidupan social politik di masyarakat yang menjalar memasuki
lingkungan kampus perguruan tinggi , dimana perguruan tinggi menjadi arena
politik praktis ORPOL / ORMAS guna kepentingan ORPOL/ORMAS masing – masing
Menyadari keadaan sedemikian itu,
Menhankam / Kasab bersama sama dengan MEN PTIP melalui keputusan bersama Nomor
: M / A 165 / 65 menegaskan
2 / PTIP/
‘ 65
Kembali pembentukan
Resimen Mahasiswa di Perguruan Tinggi , kebijaksanaan ini dikaitkan pula dengan
kebijaksanaan Pemerintah tentang penertiban organisasi HANKAM diluar organisasi
ABRI /TNI
III. Tujuan Pembentukan Resimen
Mahasiswa
Mempersiapkan para mahasiswa sebagai
bagian dari potensi rakyat semesta dimana ia mempunyai kewajiban ikut serta
aktif dalam usaha pertahanan
-
Dengan mempersiapkan diri untuk pertanahan kolnvensional atau
pertanahan militer
-
Dengan mempersiapkan diri untuk pertahanan nonkonvesional /
non militer
-
Dengan mepersiapkan diri untu perlidungan masyarakat
- Untuk mendapatkan alat persatuan tambahan di tengah – tengah
perkembangan dimana konsessus mutlak tidak mungkin tercapai
- Untuk mendapatkan implementasi penggerak / pengarahan dengan
adanya ancaman dekonsentrasi pimpinan ( intensification span of management /
span of control ) yang dibenarkan oleh UUD
IV. SEJARAH SINGKAT SATUAN MAHASISWA
808 / BA
Resimen mahasiswa adalah penerus dan
pewaris dari tradisi semangat perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih dari
generasi Tentara Pelajar / Corps Mahasiswa dari angkatan 45. Sebagai realisasi
dari system Pertahanan dan keamanan Rakyat Semesta dikalangan Mahasiswa ,
adalah sutau kehormatan dan kebanggaan bagi setiap anggota Resimen Mahasiswa
untuk melaksanakan usaha kegiatan dibidang pembelaan Negara .
Resimen Mahasiswa adalah Resimen
Pendidikan sesuai dengan azas Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk melahirkan
sarjana – sarjana yang berwatak dan penuh dedikasi sesuai dengan sifat dan
watak seorang patriot sejati.
Apabila melihat sejarah masa lalu
dimana di jawa timur terdapat dua Resimen Mahasiswa yaitu Resimen Mahasurya
yang berkedudukan disurabaya dan Resimen Mahameru yang berlokasi di Malang yang
dididalam perkembangannya akibat sesuatu hal maka dibekukan segala aktifitasnya
oleh Pemerintah sampai Tahun 1976 . Bermula dengan dilaksanakannya SUSKAPIN Ke
X di Jakarta Tahun 1976 , dimana SUSKAPIN ke X ini diadakan khusus untuk
Resimen Mahasiswa Indonesia dan dilaksanakan oleh PUSCADNAS DEP . HANKAN dimana
saat itu Jawa Timur mengirim 3 (tiga) orang perwakilan , dan menindak lanjuti
dari pada hasil SUSKAPIN ke X tersebut , maka pada bulan Agustus 1977
terciptalah pemikiran untuk melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar kemiliteran
sebagai Persiapan pembentukan Resimen Mahasiswa Jawa Timur Tepatnya pada
tanggal 17 Desember 1977 ditetapkanlah tampilnya kembali Resimen Mahasiswa Jawa
Timur yang dijabat oleh Letkol Inf Sugiarto .
Pendidikan Dasar Militer Resimen
Mahasiswa Angkatan 1 diselenggarakan pada bulan januari 1978 bertempat di ki
Lat Cad Nas / Depo Dik Bele Negara yang dilaksanakan Oleh Rindam V / Braw yang
di ikuti oleh perguruan – perguruan Tinggi se Jawa Timur ( Surabaya , Malang ,
dan Jember ) , dimana khususnya Universitas Merdeka Malang mengirimkan 4 (
empat ) orang mahasiswanya sebagai Perwakilan , dan dengan berakhirnya Diklat 1
maka pada tanggal 28 Januari 1978 dibentuklah satu satuan
Resimen Mahasiswa Jawa Timur Universitas Merdeka Malang lengkap dengan Staf komandonya
dan dikenal dengan nama “BATALIYON” berkedudukan di kampus Universitas Merdeka
Malang di jalan Ijen yang pada tahun 1985 Bataliyon dilikwidasi menjadi SATUAN
RESIMEN MAHASISWA 808 dengan sesanti BHIRAWA ANORAGA yang mempunyai arti :
“SESUATU KEKUATAN BESAR YANG TIDAK DIPERLIHATKAN”. Dalam Perjalanan SAT 808 / BA ikut
serta berperan aktif di dalam operasi keamanan dalam negeri pada operasi Seroja
di Timor Timor serta operasi – operasi Territorial yang bersifat BKO
Demikian seklumit sejarah singkat
dari SATMENWA 808 / BA Universitas Merdeka Malang moga apa yang tertulis ini
dapat menjadi masukan serta motiavasi bagi seluruh personil SAWTMENWA 808 / BA
baik yang masih aktif maupun para alumninya.